MAHABAH AYAT QAF 50
Oleh: Ki Abduljabbar
Amalain ini sdh di babar oleh Ki Wong
Alus, karena manfaatnya sangat besar maka saya mempostingkannya di blog
ini dengan harapan dapat menjadi tambahan kasanah keilmuan. Menarik
untuk membahas tentang jenis amalan mahabbah yang terkenal di dunia ilmu
hikmah ini. Dalam khasanah sejarah hidup Rasulullah SAW, kita akan
menemukan sebuah wacana tentang amalan yang terkenal dengan nama AYAT
LIMA PULUH QAF, atau juga di Indonesia kita mengenal juga dengan AYAT
LIMA yang lebih ke arah amalan mahabbah/pengasihan.
Ibnu Mas’ud RA meriwayatkan: Rasulullah
s.a.w selalu membaca ayat lima ini baik beliau sedang berada di situasi
yang aman atau sedang dalam perjalanan dan dalam situasi konflik dan
peperangan. Dalam peperangan beliau selalu dapat mengalahkan orang-orang
kafir dan orang-orang munafik dan selalu mendapat pertolongan ALLAH
SWT.
Aisyah RA meriwayatkan: Rasulullah s.a.w
menerangkan bahawa bila ayat lima ditulis di dalam bejana, kemudian
diisi air dan airnya diminum pada hari jumaat, maka akan disembuhkan
penyakitnya kemudian diisi hatinya dengan cahaya petunjuk, keyakinan dan
kasih sayang. Dan bila dibaca oleh seorang pemimpin, maka akan
ditetapkan hatinya dan diberi pengaruh serta kekuatan, dan patuh
kepadanya semua orang-orang yang dipimpinnya. Jika ditulis dan
digantungkan pada ujung senjata untuk menghadapi musuh dalam
pertempuran, maka ALLAH SWT akan memecah-belahkan kekuatan musuh.
Salman Al-Farsi r.a berkata: Rasulullah
s.a.w mengajarkan kepadaku ayatlima kemudian beliau berkata: siapa yang
membaca dan mengamalkannya, ALLAH S.W.T akan melanjutkan usianya dan
mengampuni dosanya dan mudah tercapai apa yang dikehendaki. Tafsir
Al-Arais menjelaskan bahwa jika menghadap raja yang kejam, ia akan
terpelihara dari kekejamannya dan tipu dayanya. Maka ayat lima ini
adalah dinding dari kejahatan manusia dan jin serta syaitan.
Ayat lima sebagaimana yang telah dibeber
banyak manfaatnya tersebut sebenarnya ayat-ayat yang diambil dari lima
surah dalam Al-Quran yaitu:
Ayat pertama: Surah Al-Baqarah ayat 246:
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 246
alam tara ilaa almala-i min banii israa-iila min ba’di muusaa
idz qaaluu linabiyyin lahumu ib’ats lanaa malikan nuqaatil fii sabiili
allaahi qaala hal ‘asaytum in kutiba ‘alaykumu alqitaalu allaa
tuqaatiluu qaaluu wamaa lanaa allaa nuqaatila fii sabiili allaahi waqad
ukhrijnaa min diyaarinaa wa-abnaa-inaa falammaa kutiba ‘alayhimu
alqitaalu tawallaw illaa qaliilan minhum waallaahu ‘aliimun
bialzhzhaalimiina
Apakah kamu tidak memperhatikan
pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata
kepada seorang Nabi mereka: “Angkatlah untuk kami seorang raja supaya
kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah”. Nabi mereka
menjawab: “Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu
tidak akan berperang.” Mereka menjawab: “Mengapa kami tidak mau
berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari
kampung halaman kami dan dari anak-anak kami?”. Maka tatkala perang itu
diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa orang saja
di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang
zalim. QS. al-Baqarah (2) : 246
Ayat kedua : Surah Ali-Imran ayat 181
laqad sami’a allaahu qawla
alladziina qaaluu inna allaaha faqiirun wanahnu aghniyaaun sanaktubu maa
qaaluu waqatlahumu al-anbiyaa-a bighayri haqqin wanaquulu dzuuquu
‘adzaaba alhariiqi
Sesungguhnya Allah telah mendengar
perkataan orang-orang yang mengatakan: ” Sesungguhnya Allah miskin dan
kami kaya “. Kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan
mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan Kami akan
mengatakan (kepada mereka): “Rasakanlah olehmu azab yang membakar. ” QS.
Ali Imran (3) : 181
Ayat ketiga: Surah An-Nisaa ayat 77
alam tara ilaa alladziina qiila lahum kuffuu aydiyakum
wa-aqiimuu alshshalaata waaatuu alzzakaata falammaa kutiba ‘alayhimu
alqitaalu idzaa fariiqun minhum yakhsyawna alnnaasa kakhasyyati allaahi
aw asyadda khasyyatan waqaaluu rabbanaa lima katabta ‘alaynaa alqitaala
lawlaa akhkhartanaa ilaa ajalin qariibin qul mataa’u alddunyaa qaliilun
waal-aakhiratu khayrun limani ittaqaa walaa tuzhlamuuna fatiilaan
Tidakkah kamu perhatikan orang-orang
yang dikatakan kepada mereka: “Tahanlah tanganmu (dari berperang),
dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat!” Setelah diwajibkan kepada
mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik)
takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan
lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: “Ya Tuhan kami, mengapa
Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan
(kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi?”
Katakanlah: “Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu
lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya
sedikitpun. QS. an-Nisa’ (4) : 77
Ayat keempat: Surah Al-Maidah ayat 27
wautlu ‘alayhim naba-a ibnay aadama bialhaqqi idz qarrabaa
qurbaanan fatuqubbila min ahadihimaa walam yutaqabbal mina al-aakhari
qaala la-aqtulannaka qaala innamaa yataqabbalu allaahu mina almuttaqiina
Ceriterakanlah kepada mereka kisah kedua
putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya
mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka
berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata
(Qabil): “Aku pasti membunuhmu!”. Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah
hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa”.
QS. al-Mai’dah (5) : 27
Ayat kelima : Surah Ar-Rad ayat 17
anzala mina alssamaa-i maa-an fasaalat awdiyatun biqadarihaa
faihtamala alssaylu zabadan raabiyan wamimmaa yuuqiduuna ‘alayhi fii
alnnaari ibtighaa-a hilyatin aw mataa’in zabadun mitsluhu kadzaalika
yadhribu allaahu alhaqqa waalbaathila fa-ammaa alzzabadu fayadzhabu
jufaa-an wa-ammaa maa yanfa’u alnnaasa fayamkutsu fii al-ardhi
kadzaalika yadhribu allaahu al-amtsaala.
Kenapa limaayat ini juga disebut AYAT LIMA PULUH QAF? Sebab setiap satu
darilimaayat itu terdapat sepuluh huruf QAF. Untuk asbabun Nuzul atau
sebab sebab turunnya ayat di atas, Silahkan dibuka Tafsir Al Qur’annya..
AMALAN MAHABBAH YANG BERKHODAM
Ada di Kitab Mahabbah karya KH Zakhwan Anwar, bahwa Ayat Lima yang
disebutkan di atas yang sudah diramu menjadi amalan Mahabbah tersebut
adalah:
Bismillahirrahmanirrahim
Kamaa-in anzalnaahu minas samaa-i , fakhtalatho bihi nabatul ardhi
fa asbaha hasyiiman tadzruuhur riyah,
yaa haghqolzaa-iil
Huwalloohulladzi la ilaaha illa huwa `aalimul ghoibi
wasy syahaadati huwar rohmaanur rohiim,
yaa jaghsyakyaa-il
Yaumal azifati idzil quluubul ladal hanajiri kazhimina ma lizh-zholimina min hamiimiw
walaa syafii-iy yuthoo`, yaa ghodz yaa-iil
`Alimat nafsun maa akhdorot falaa uqsimu bil khunnasil jawaril kunnasi
wal laili idzaa `as `asa was-sub hi idzaa tanaffas,
yaa wa` zal zaa-il
Shod wal qur`aani dzidz-dzikri
balilladziina kafaruu fii `izzatiw wa syiqoq,
yaa daghsya` yaa-iil
Tawakkaluu ya khuddaama haadzihil aayaati,
wa ayyuhas sayyid maythothorun
bi tahyiiji qolbi … … … (nama target) , `ala mahabbati wa mawaddati
aluuhan aluuhan, al `ajal al `ajal, as saa`ah as saa`ah,
`alaa mulki Sulaimaana bin Daauda alaihimas salaam
bihaqqit taurooti wal injiili wal zabuuri wal furqooni bihaqqi
Muhammadinil mustofaa sholalloohu alaihi wa sallam
wa bihaqqi hadzihil aayatil `izhom wal asmaa-il kiroom
wa bihaqqi
Kahfazmahyuusyin
Allohumma inni as aluka an tusakh khiroli wa tuharrika li qolba …. …. ….(nama target)
`alaa mahabbati wa mawaddati nashrum minalloohi wa fathung qoriib.
Dengan tata cara sebagai berikut dibaca 7x setelah sholat 5 waktu dan
41x sehabis sholat hajat selama 7 hari. Setelah 7 hari bisa dibaca 3x/7x
setelah sholat. Pada saat membaca nama target lakukan visualisasi
sejenak. Kalau untuk umum …..(nama target) diganti : “semua yang
memandangku” -“fii qulubinnas (semua manusia)” -“fii qulubin nisa-i
(semua wanita)’ -“fii qulubir rijal (semua laki-laki)”
Tata cara lain diungkap seorang AHLI HIKMAH yaitu ayat diatas dibaca 93 x
pada hari Jumat. Bahkan banyak fadhilah lain dari lima ayat di atas di
antaranya pelunasan hutang, rezeki mengalir, memanggir orang yang
minggat atau pergi jauh tak kembali, dan seterusnya tentu doa
mahabbahnya diganti dengan doa sesuai keinginan kita.
Konon, amalan ini sudah banyak yang membuktikan kehandalannya. Saya
sendiri sampai sekarang belum pernah mengamalkan amalan ini dan sama
sekali tidak tahu apa serta bagaimana amalan ini bekerja. Oleh sebab itu
bagi sedulur-sedulur yang sudah mengamalkan atau sedulur pemerhati ilmu
hikmah monggo didiskusikan agar sedulur yang lain mendapatkan
pengetahuan yang lebih mendetail. Sebelum dan sesudahnya saya
mengucapkan terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar