Petunjuk sederhana agar hidup bebas dari masalah
Seringkali
orang mengatakan dirinya “tersiksa” dan ingin hidup bebas dari masalah,
tetapi sikap, tingkah laku, dan tindakannya tidak mencerminkan hal itu
sama sekali. Masalah yang “sering” dihadapi tidak membuat mereka belajar
(kecuali sedikit). Herannya, orang jenis ini akan mengatakan dirinya
sedang memiliki masalah dari waktu ke waktu, setiap kali dijumpai.
Hampir tidak pernah kita bertemu orang jenis ini mengatakan semuanya
baik-baik saja dan aman terkendali, kecuali dengan menambahkan sedikit
“bumbu” bahwa sebenarnya sedang ada sesuatu hal “buruk” yang terjadi.
Mengapa
hal ini dapat terjadi? Apakah mereka berbohong dengan mengatakan
dirinya selalu sedang ada masalah? Saya rasa tidak! Mereka jujur
mengatakan hal itu… Lalu, apa yang menyebabkan mereka dirundung masalah
terus menerus? Apakah ini merupakan “nasib” dan “takdir” mereka?
Saya rasa juga tidak!! Lalu mengapa bisa demikian? Nah, untuk mengetahui hal ini sekaligus mencegah supaya kita tidak terjebak dengan “nasib” yang sama, saya ingin berbagi cara-cara yang terbukti efektif untuk mencegah datangnya masalah, minimal menguranginya.
Saya rasa juga tidak!! Lalu mengapa bisa demikian? Nah, untuk mengetahui hal ini sekaligus mencegah supaya kita tidak terjebak dengan “nasib” yang sama, saya ingin berbagi cara-cara yang terbukti efektif untuk mencegah datangnya masalah, minimal menguranginya.
Sebelum
kita membahas tentang langkah-langkah pencegahan masalah, ada baiknya
kita mendefinisikan terlebih dahulu apa itu masalah. Menurut pengalaman
dan pengamatan saya, yang seringkali orang katakan sebagai masalah
memiliki 3 arti:
- Suatu hal negative yang menghambat perjalanan ke arah yang lebih baik
- Sesuatu konflik / kesalahpahaman dengan orang lain yang belum terselesaikan
- Adanya suatu musibah
Untuk
yang nomor tiga, tentu kita dapat memaklumi, karena siapapun orangnya
akan merasa kurang bahagia jika terjadi hal-hal yang kurang atau tidak
diinginkan dan kita hanya bisa memohon perlindungan kepada Tuhan dan
berusaha sebaik-baiknya. Namun, bagaimana dengan yang nomor 1 dan nomor
2, apakah masalah tersebut tidak bisa dihindari? Sebagai terapis, saya
berani meyakinkan pada Anda bahwa kita BISA mencegah masalah asalkan
kita ikuti “aturan mainnya”.
Pada dasarnya semua manusia bahkan seluruh makhluk hidup bisa bertahan hidup karena pengkondisian
Kita
tentu tahu bahwa ikan “memilih” hidup di air dan tidak mencoba-coba
untuk hidup di daratan karena dia mengetahui bahwa dia tidak dapat
bernafas dan hidup di daratan tanpa air. Itu berarti,entah
bagaimana caranya, seekor ikan harus berusaha mencari air dalam jumlah
yang cukup untuk hidup ketika tempat hidupnya yang sekarang terancam
kekeringan, tentu saja jika si ikan tetap ingin bertahan hidup.
Begitu
pula dengan manusia, manusia “memilih” baik dengan sengaja atau tidak
disadari untuk hidup di daratan dan tinggal di daratan, tanpa
mencoba-coba hidup di dalam air, karena manusia tahu dan mengerti bahwa
dirinya tidak bisa hidup di dalam air kecuali menggunakan alat bantu.
Manusia juga tahu bahwa dirinya tidak bisa bertahan lama di dalam bara
api, maka dari itu manusia selalu berusaha menghindar apabila ada api
yang menyala-nyala agar dirinya tidak terbakar dan tetap bisa bertahan
hidup.
Manusia
dan semua makhluk hidup juga memahami bahwa untuk bisa bertahan hidup,
mereka perlu energi, dan untuk mendapatkan energi, mereka perlu makan,
maka dari itu, kita selalu mencari makanan untuk dimakan setiap hari
sekedar bertahan hidup. Nah, semua ini sebenarnya menunjukkan bahwa,
baik disadari maupun tidak disadari, kita bisa hidup sampai detik ini
sebenarnya karenakehati-hatian kita & pengkondisian. Saya ulangi, kita bisa hidup sampai detik ini karena kehati-hatian kita & pengkondisian.
Lalu,
apa hubungannya dengan masalah? Sebagaimana halnya tubuh fisik, pikiran
dan jiwa kita bisa saja “tenggelam” atau “terbakar” jika kita tidak
berhati-hati dan tidak mengkondisikan pikiran dan jiwa kita dalam
kondisi yang aman. Maka dari itu, supaya kita terbebas dari masalah,
kita harus selalu berhati-hati dan mengkondisikan pikiran & diri
kita dalam ZONA yang AMAN!! Ini jika kita tidak mau “mati”!!
Apa yang harus dilakukan?
Ada
beberapa hal yang perlu kita ikuti jika kita ingin bebas dari masalah,
dari banyak sekali hal, saya sarikan beberapa hal penting yang paling
bermanfaat:
Berpikirlah ke arah positif
Ini
adalah penjelasan yang lebih mendetail mengenai berpikir positif.
Kata-kata “berpikir positif” seringkali menimbulkan kesalahpahaman
dengan anggapan bahwa berpikir positif adalah menolak keadaan negative
yang mungkin sedang terjadi. Sebenarnya bukanlah begitu. Berpikir
positif bukan berarti menutup mata dari keadaan negative, keadaan
negative mungkin bisa saja terjadi, namun dengan berpikir positif,
berarti kita FOKUS pada arah dan tujuan yang positif. Hal ini penting
karena akan MENGALIHKAN perhatian kita dari hal yang negative. Kita
menjadi lebih fokus pada solusi dan BUKAN pada masalah itu sendiri. Hal
ini tentu akan memberikan semangat dan harapan untuk menyongsong masa
depan yang lebih baik. Selain itu, dengan semangat dan harapan, berarti
kita memancarkan emosi positif yang menarik kejadian-kejadian positif
(Ingat kembali Law of attraction)
Selalu fokus pada solusi
Seperti
sudah saya sampaikan pada point pertama, ingatlah untuk selalu FOKUS
pada solusi. Jika kita mendapati diri kita dalam suatu masalah,
biasakanlah berkata pada diri sendiri “Ok, keadaannya memang sudah
begini, namun saya ingin hal ini cepat berlalu, apa yang harus saya
lakukan untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik? Bagaimana supaya
semuanya menjadi lebih baik? Siapakah orang-orang yang dapat membantu?
Dan sejenisnya. Dengan cara ini, selama Tuhan masih mengijinkan Anda
untuk hidup, pikiran Anda, cepat atau lambat, PASTI menemukan jalan
terbaik untuk keluar dari masalah. Pembahasan mengenai hal ini saya
tulis secara lengkap dalam buku saya SELF HYPNOSIS http://www.dodiemagis.com/p/buku-hipnotis-buku-hipnoterapi.html
Milikilah prinsip-prinsip hidup yang benar
Hampir
setiap kali reaksi apapun yang terlihat spontan, sebenarnya sebelumnya
sudah dipikirkan baik secara bijaksana ataupun secara KURANG bijaksana.
Tindakan-tindakan seseorang yang keluar dari “batas” norma atau aturan
hukum, sebenarnya adalah merupakan kesepakatan yang kurang bijaksana
dari seseorang dengan dirinya sendiri pada waktu sebelumnya. Pernahkah
Anda berpikir “Kalau ada orang bertindak blab la bla ke saya, akan saya
SIKAT dia….” ? itu merupakan kesepakatan Anda dengan diri Anda sendiri
mengenai apa yang harus dilakukan jika terjadi hal-hal “istimewa". Jika
suatu kesepakatan disetujui begitu saja, maka lambat laun akan tertanam
di pikiran bawah sadar Anda dan menjadi POST HYPNOTIC SUGGESTION, atau
suatu sugesti yang secara otomatis akan bekerja ketika suatu kondisi
atau keadaan yang disyaratkan terjadi. Untuk itu, pastikan
prinsip-prinsip yang Anda pegang, yang berupa kesepakatan Anda dengan
diri Anda sendiri sudah BENAR & AMAN!! Jika belum, “edit”lah
prinsip-prinsip Anda hingga menjadi benar & aman.
Jangan terlalu serius
Seringkali
masalah timbul akibat seseorang terlalu menganggap serius semua
perkataan dan sikap orang lain, sehingga apa yang sebetulnya hanya
merupakan “gurauan” dan tidak perlu menjadi masalah, dipermasalahkan.
Akibatnya? Banyak sekali! Pertama, orang bisa menjadi kecewa pada kita,
yang kedua, orang bisa menjauh dari kita hanya karena tidak ingin
mendapat masalah. Pernahkah Anda mendengar kalimat “Males ah atau takut
ah bertemu tu, orangnya tersinggungan, entar kesalahan lagi…”, Ini
merupakan gambaran betapa negatifnya orang yang terlalu serius
menanggapi setiap perkataan dan sikap orang lain. Orang seperti ini akan
dijauhi dan sebagai akibatnya, orang tersebut malah mendapatkan masalah
dalam pergaulan yang tidak pernah mulus dan harmonis dalam waktu lama.
Jangan terlalu cepat bereaksi, bersabarlah
Ketika
terjadi suatu sikap negative orang lain atau yang kita artikan
negative, janganlah langsung bereaksi, sebaliknya, kita cerna ulang 3
hingga 4 kali, apakah benar seseorang berniat negative, atau seseorang
hanya salah paham saja sehingga bersikap negative, atau lebih parahnya,
kita yang keliru dalam menangkap maksud dan tujuan mereka. Dapat kita
bayangkan jika kita terlalu cepat bereaksi negative sedangkan mereka
tidak bermaksud negative, betapa malunya kita sekaligus merusak hubungan
baik yang sudah ada.
Perlakukan orang lain dengan perlakuan sebagaimana kita ingin diperlakukan orang lain
Menerapkan
hal ini berarti kita harus mencintai orang lain seperti kita mencintai
diri kita sendiri. Sehingga kita memiliki kesadaran bahwa hanya hal
baiklah yang pantas kita perbuat terhadap orang lain. Dengan cara ini,
kita mencegah diri kita untuk berbuat kurang baik terhadap orang lain,
dan mencegah orang lain untuk melakukan “pembalasan” terhadap diri kita.
Seringkali masalah dimulai dengan adanya KETIDAKSEIMBANGAN antara
melihat orang lain dan diri sendiri. Untuk menjadi pribadi yang
cenderung bebas dari masalah, kita harus adil, seimbang dan obyektif
dalam berpikir, dan bertindak.
Belajarlah dari pengalaman, hindari mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kali
Seringkali
orang mengalami masalah karena tidak mau belajar dari pengalaman, Untuk
itu, kesediaan untuk selalu belajar dan berusaha menjadi lebih baik,
mutlak diperlukan. Ingatlah, jika kita tidak mau belajar, maka alam
dapat saja “memaksa” diri kita untuk belajar, dan itu biasanya lebih
“sakit” dan “melelahkan” ketimbang kita dengan suka rela belajar. Rendah
hatilah dan cari teman dan guru sebanyak-banyaknya. Tentunya guru yang
berwawasan luas dan bijaksana.
Hindarilah konflik sebisa mungkin
Bagaimanapun,
yang namanya konflik tidak akan menghasilkan efek positif apapun
kecuali berkonflik dengan orang yang sudah keterlaluan untuk memberinya
“efek jera”. Meski demikian, apabila masih bisa dihindari, hindarilah
konflik dan permusuhan dengan orang lain sekalipun orang tersebut
negative. Sebaliknya, hindarilah orang-orang yang negative dan tetap
bersikap baik kepada mereka ketika bertemu. Ini akan mencegah permusuhan
berkepanjangan yang dapat menguras energi, pikiran dan emosi.
Menghindari konflik tidak sama dengan melarikan diri dari masalah.
Justru dengan menghindari konflik, berarti kita berani menghadapi
masalah dan bertanggung jawab serta berani menegaskan bahwa yang kita
inginkan adalah keselarasan dan keharmonisan BUKAN permusuhan dan
hal-hal yang merugikan.
Berkomunikasilah dengan Tuhan secara rutin & percayakan kepadaNya
Setelah
kita berusaha sebaik mungkin, serahkanlah semuanya pada Tuhan, yakin
dan percayalah bahwa Dia akan memelihara kita dan memberikan yang
terbaik untuk kita
Jika
kita benar-benar dapat menerapkan hal di atas, saya berani memastikan
Anda cenderung terbebas dan terhindar dari masalah dan berbagai
kesulitan. Semoga bermanfaat untuk Anda semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar